Metode penelitian
CARA ILMIAH DIDASARKAN
PADA CIRI-CIRI KEILMUAN:
– RASIONAL
– EMPIRIS
– SISTEMATIS
Metodologi
adalah ilmu-ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan
penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung
dari realitas yang sedang dikaji.
Penelitian :
penyaluran rasa ingin tahu manusia thd sesuatu/masalah dg perlakuan tertentu
(spt memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat, dan sungguh-2),
shg diperoleh sesuatu (spt mencapai kebenaran, memperoleh jawaban, pengemb ilmu
penget, dsb).
Ilmu terdiri atas lima prinsip:
•
keteraturan (orde)
•
sebab-musabab
(determinisme)
•
kesederhanaan
(parsimoni)
•
pengalaman yang
dapat diamati (empirisme)
Dengan
prinsip-prinsip yang demikian maka ada
banyak jalan untuk menemukan kebenaran. Metodologi adalah tata cara yang
menentukan proses penelusuran apa yang akan digunakan.
Metodologi penelitian adalah tata cara yang lebih terperinci mengenai tahap-tahap melakukan
sebuah penelitian, meliputi:
filsafat ilmu, prosedur penelitian dan alat/teknik utk menganalisis data.
Metodologi Penelitian melingkupi Metode Penelitian.
Karakteristik Metode Ilmiah: kritis & analitis, logis, obyektif, konseptual
& teoritis, empiris & sistematis.
Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi
Dasar Perbedaan
Skripsi
- S1 (Sarjana),- Diskriptif (kuan/ kual)
- Korelasi,- Terapan
- Sederhana (min 1 variabel jika dis- kriptif atau 2
variabel jika
korelasi)
Tesis
- S2 (Magister),- Diskriptif (kuan/ kual)
- Korelasi,- Eksperimen,- Terapan
- Pengujian teori, - Pengemb teori
- Kompleks (min 3
variabel)
Disertasi
-S3 (Doktor),- Diskriptif (kuan/ kual)
- Korelasi,- Eksperimen,- Pengemb teori
- Penemuan teori baru
- Sangat kompleks
(min 5 variabel, disarankan lebih
banyak)
Langkah-Langkah
Dalam Metode Ilmiah
•
Merumuskan serta mendefinisikan
masalah
•
Mengadakan studi
kepustakaan
•
Memformulasikan
hipotesis
•
Menentukan model
untuk menguji hipotesis
•
Mengumpulkan data
•
Menyusun,
menganalisis dan memberikan interpretasi
•
Membuat generalisasi dan kesimpulan
•
Membuat laporan
ilmiah
Karakteristik
Penelitian Yang Baik
•
Masalah dan tujuan
penelitian harus dirumuskan dengan betul, jelas dan spesifik.
•
Prosedur
penelitian perlu dijabarkan secara rinci.
•
Prosedur dalam
rancangan penelitian harus dibuat dengan teliti dan hati-hati.
•
Peneliti harus
membuat laporan yang lengkap, sistematis mengikuti prosedur
sesuai rancangan
•
Analisis data yang
digunakan harus tepat.
•
Setiap kesimpulan
yang diberikan harus didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian.
Peranan
Penelitian Dalam Pengambilan Keputusan
•
Penyediaan
informasi yang relevan dan berguna untuk pengambilan keputusan.
•
Penelitian
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
•
Metode Penelitian
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu.Ilmiah berarti didasarkan pada ciri-ciri keilmuan,
yaitu rasional, empiris dan sistematis. Data yang diperoleh
melalui penelitian adalah data empiris (teramati) dengan kriteria valid,
realibel dan objektif.
•
Secara umum tujuan
penelitian bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan.
•
Data dari hasil
penelitian berguna untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi
masalah.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian
•
Masalah: menarik
bagi peneliti & hasil penelitian ada manfaatnya.
•
Sikap Peneliti:
jujur, rajin, sungguh-sungguh, memiliki pengetahuan, bertanggungjawab dan
kooperatif.
Jenis-jenis penelitian
Penelitian meurut tujuan
–
Penelitian murni
Peneltian
untuk memahmi permasalahan secara lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori
yang sudah ada.
– Penelitian terapan
Penelitian
yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk memecahkan
masalah.
Metode Dasar dan Macam Penelitian
• Penelitian Historis, bertujuan membuat
rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan, serta mensintesiskan bukti-bukti
untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
• Penelitian
Deskriptif, bertujuan
membuat pencandraan (deskripsi) secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
• Penelitian Perkembangan, bertujuan
menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi
waktu
• Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan, bertujuan mempelajari secara
intensif latar belakang dan keadaan sekarang (termasuk interaksinya) suatu unit
sosial
• Penelitian Korelasional, bertujuan
mendeteksi sejauh mana variasi-varisasi pada suatu faktor berkaitan dengan
variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi
• Penelitian Kausal Komparatif, bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat
dengan cara : berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari
kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
• Penelitian Eksperimental Sungguhan, bertujuan menyelidiki kemungkinan saling hubungan
sebab-akibat dengan cara mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada
satu atau lebih eksperimental dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau
lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan itu.
• Penelitian Eksperimental Semu, bertujuan
memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat
diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang
relevan
• Penelitian
Tindakan, bertujuan
mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan
untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia
aktual lain.
Pengertian Penelitian
Penelitian adalah
proses sistematis yang meliputi
pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan pengertian
kita tentang fenomena yang diminati atau menjadi perhatiannya. (Leedy, 1997:3)
Penelitian
merupakan proses kritis untuk mengajukan
pertanyaan dan berupaya untuk menjawab pertanyaan tentang fakta dunia. (Dane,
1990:4)
Menurut Leedy (1997:5) penelitian adalah suatu proses untuk
mencapai (secara sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu
pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam
terhadap suatu fenomena.
Proses tersebut yang sering di sebut sebagai metodologi
penelitian, mempunyai delapan macam karakteristik:
1. Penelitian dimulai dengan suatu
pertanyaan atau permasalahan.
2. Penelitian memerlukan pernyataan
yang jelas tentang tujuan.
3. Penelitian mengikuti rancangan
prosedur yang spesifik.
4. Penelitian biasanya membagi
permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih dapat dikelola.
5. Penelitian diarahkan oleh
permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang spesifik.
6. Penelitian menerima asumsi kritis
tertentu.
7. Penelitian memerlukan pengumpulan
dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permsalahan yang mengawali
penelitian.
8.
Penelitian adalah berputar secara siklus.
Persyaratan Penelitian
Sistematis, artinya
dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana sampai kompleks
hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
Berencana, artinya
dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan
langkah-langkah pelaksanaannya.
Mengikuti konsep ilmiah,
artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang
sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.
Riset Ilmiah yang Baik
Kualitas riset tidak
hanya dilihat dari hasil akhir riset saja akan tetapi tergantung pada tiga
faktor utama yaitu:
–Input –Proses –Output .
Langkah-langkah Penelitian
1. Memilih masalah
penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan penelitian.
2. Studi pendahuluan untuk mencari informasi yang diperlukan
oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.
3. Merumuskan masalah,
agar penelitian dapat dilaksanakan dengan baik, maka peneliti harus merumuskan
masalahnya sehingga jelas dari mana harus mulai kemana tujuannya dan dengan
apa.
4. Merumuskan anggapan dasar,
anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang
akan berfungsi sebagai hal yang digunakan untuk tempat berpijak bagi peneliti
di dalam melaksanakan penelitiannya.
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh
peneliti, tetapi masih harus dibuktikan atau dites atau diuju kebenarannya.
5. Memilih pendekatan.
Penentuan pendekatan sangat menentukan apa variabel atau obyek penelitiannya,
dan sekaligus menentukan subyek penelitian atau sumber dimana kita akan memperoleh
data.
6. Menentukan variabel
dan sumber data. Langkah ini untuk menjawab pertanyaan, apa yang akan
diteliti dan dari mana data diperoleh.
7. Menentukan dan
menyusun instrumen. Setelah peneliti mengetahui dengan pasti apa yang akan
diteliti dan dari mana data dapat diperoleh, maka langkah yang segera diambil
adalah menentukan dengan apa data akan dikumpulkan.
8. Mengumpulkan data. Langkah ini merupakan langkah yang
penting, karena kalau diperoleh data yang salah tentu kesimpulannya juga salah.
9. Analisis data.
Menganalisis data membutuhkan ketekunan dan pengertian terhadap jenis data.
10. Menarik kesimpulan
merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian.
11. Menyusun laporan
berguna agar hasilnya dapat diketahui atau dicek kebenarannya oleh orang lain.
PERMASALAHAN PENELITIAN
-Masalah penelitian sebagai dasar mengapa penelitian
dilakukan
-permasalahan dituangkan dalam latar belakang
penelitian
-latar belakang dimulai dari hal yg bersifat umum
kemudian mengerucut kepermasalahan yg lebih spesifik.
SUMBER PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN:
1.Bersumber
dari kehidupan sehari-hari.
•Adanya penyimpangan antara pengalaman
dan kenyataan
•Terdapat penyimpangan antar rencana
dan kenyataan
•Terdapat pengaduan •Adanya persaingan
2.Bersumber
pada buku atau penelitian sebelumnya
•Untuk penyempurnaan
•Untuk verifikasi
•Untuk pengembangan
Permasalahan
yang baik:
1.Bermanfaat
2.Dapat dilaksanakan
1.Kemampuan teori dari peneliti
2.Waktu yang tersedia
3.Tenaga yang tersedia
4.Dana yang tersedia
5.Adanya faktor pendukung
6.Tersedianya Data
7.Tersedianya ijin dari pihak yang
berwenang
3.Adanya Faktor Pendukung
1.Tersedianya Data
2.Tersedianya ijin dari pihak berwenang
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah
1.Masalah
harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2.Rumusan
masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
3.Rumusan
masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya
Beberapa kesalahan yang terjadi
dalam memilih permasalahan penelitian:
-Permasalahan
penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya
-Permasalahan
yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam
penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
-Permasalahan
yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.
Pembatasan masalah
Agar
penelitian dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan
pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus
dan tajam.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Penelitian
Lapangan (Field Research)
Teknik yang dapat digunakan diantaranya
adalah:
–Daftar Pertanyaan (Questionaire)
–Wawancara (Interview)
–Observasi
Penelitian
Pustaka (Library Research).
Pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara membaca, mempelajari dan mengutip dari buku
literatur, majalah, serta sumber-sumber lain yang berhubungan erat dengan
penulisan ini.
PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
-Menyampaikan fakta di lapangan
-Mengevaluasi jenis
data dan informasi yang diperlukan
-Mengikuti prosedur
teknik pengambilan sampel dengan benar
-Mengumpulkan,
menjaga, dan memelihara data/informasi
PENGOLAHAN DATA
· mentah
(hasil pengumpulan data) yang diperkirakan mengandung kesalahan menjadi data
yang bersih dari kesalahan, melalui tahapan :
–Editing,
–Coding, –Checking (range, consistency, complete, accuracy)
·
Pada tahap tersebut, dilakukan pula
klasifikasi data, misalnya data jenis kelamin, agama, pendidikan, merencanakan
penyusunan tabel-tabel, misalnya tabel satu arah, dua arah, atau yang lain.
· Untuk
data sekunder, perlu diperhatikan keadaan data, satuan data, ketelitian,
homogenitas, kesesuaian, dan keeratan data dengan substansi yang akan ditulis.
·
Paket Program Pengolah Data:
–MS Excel –MS Access –CS Pro –SPSS,
SAS, Minitab, EViews, dsb.
Dalam garis besarnya sebuah proposal penelitian
biasanya berisi:
1. abstrak
2.
pendahuluan/latar belakang – diakhiri dengan masalah/rumusan masalah
3.
kerangka konseptual
4. tujuan
penelitian
5.
keluaran hasil penelitian
6. metodologi
7. desain
penelitian
8. jadwal
kegiatan
9. rincian
biaya*
10.
personil**
latar belakang/pendahuluan:
1) mulai dengan sesuatu
yang akan menarik perhatian pembaca, misalnya dengan data atau sebuah kutipan
atau cerita singkat
2) ajukan pertanyaan-pertanyaan
yang muncul dari benak kita, yang menunjukkan adanya keingin-tahuan kita.
mengapa kita tertarik dan ingin mengetahui/memahami topik tersebut;
3) jelaskan alasan-alasan mengapa perlu/
harus dilakukan penelitian; untuk itu perlu dikemukakan literatur/tulisan yang
menyebut perlunya dilakukan penelitian dalam topik ini, kurangnya perhatian
pada topik ini dan kemukakan pula manfaat dari studi yang akan dilakukan
4) jelaskan bagaimana
kita akan melakukan penelitian
5) jelaskan siapa yang
akan memperoleh benefit dari hasil penelitian kita
6) jelaskan keluaran
yang akan dihasilkan dari penelitian ini
7) akhiri bagian pengantar dengan suatu
overview dari rancangan yang kita buat
Apa dan
bagaimana menentukan masalah yang baik untuk penelitian
‘…a good problem for an inquire is the key to a good proposal. any
problem can be turned into a question but not every question is a problem, and
not every problem is a good problem…’ (gerbner, g., 2001: 1)
‘… a good problem is an issue of some significance, urgency and priority
whose investigation will make a useful contribution to knowledge…’
PERUMUSAN
MASALAH
·
Masalah yang akan dicari pemecahannya melalui
penelitian yang diajukan untuk Tugas Akhir, hendaknya dirumuskan dalam bentuk
deklaratif atau dalam bentuk kalimat-kalimat pertanyaan yang tegas dan jelas
guna menambah ketajaman perumusan.
· Pada prinsipnya masalah yang akan dicari
pemecahannya harus cukup terbatas ruang lingkupnya agar dapat dimungkinkan
pengambilan kesimpulannya yang difinitif.
· Pengertian yang terbatas itu hendaknya ditetapkan
dengan berorientasi kepada prospek kegunaannya secara operasional. Bila
kegunaan operasionalnya hanya dapat dicapai melalui perumusan-perumusan masalah
yang agak luas (tidak terlalu terbatas), hendaknya diarahkan kepada bisa
tidaknya penelitian dengan masalah yang seluas itu dilaksanakan.
· Uraian
perumusan masalah tidak perlu dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Pengertian Kerangka Teori
·
Setiap peneliti sebenarnya secara sadar atau
tidak, telah mempunyai semacam gambaran, harapan, jawaban, atau bayangan
tentang apa yang akan ditemukannya melalui penelitiannya.
· Penelitian
tsb mempunyai semacam “teori” tentang
apa yang akan ditelitinya.
Teori:
·
Adalah sistem yang bertujuan menjelaskan fenomena
dengan cara merinci konstruk-konstruk (yang membentuk fenomena itu), beserta
hukum atau aturan yang mengatur keterkaitan antara satu konstruk dengan
lainnya.
· Tidak menjadi soal, benar atau tidak yang
dipikirkan oleh peneliti. Dua orang peneliti mungkin saja mempunyai bayangan/
jawaban dugaan yang berbeda tentang sesuatu hal.
·
Yang terpenting adalah aspek rasional atau alasan
atau penalaran yang melatar belakangi apa yang dipikirkan si peneliti itu.
·
Yang membedakan peneliti yang baik dan yang tidak
baik, terletak pada: kemampuan mereka dalam memberikan alasan terhadap kerangka
berpikir yang ada dalam benak peneliti.
· Inilah
salah satu alasan, kerangka teoritik disebut juga dengan kerangka berpikir.
Kerangka
teoritik atau kerangka berpikir:
Penjelasan rasional dan logis yang diberikan oleh
seorang peneliti terhadap pokok atau objek penelitiannya, yang didukung dengan
data teoritis yang diberikan oleh peneliti terhadap variabel-variabel
penelitiannya keterkaitan antara variabel-variabel tersebut.
Data untuk membuat kerangka teoritik:
1. penjelasan
yang rasional dan logis
2.
dukungan data teoritis atau empiris
3.
variabel-variabel penelitian
4.
keterkaitan antara variable
Tujuan
dan Manfaat Kerangka Teoritik (5 hal) :
1.Membantu
peneliti menjelaskan definisi operasional variabel yang akan diteliti.
2.Membantu
peneliti menjelaskan dan menggambarkan pola hubungan antara satu variabel
dengan lainnya, sehingga membantu peneliti mengeksplisitkan hal-hal yang
ditelitinya.
3. Membantu peneliti menentukan
metodologi penelitian secara akurat.
4.
Memberi gambaran pada peneliti tentang rencana analisis data yang akan peneliti
lakukan.
5.
Membantu peneliti melakukan penafsiran semua temuan penelitian secara
proporsional, realistis, dan objektif.
Kerangka
Teoritik dalam Peneltian Kwalitatif.
·
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa
tujuan penelitian kualitatif adalah menjelaskan atau memahami makna di balik
realitas, karena itu disarankan bahwa agar peneliti kualitatif membuka pikiran
dan hatinya lebar-lebar terhadap realitas yang akan ditelitinya.
·
Kerangka teoritik masih diperlukan dalam
penelitian kualitatif, tetapi fungsinya tidak sebagai pagar yang membatasi area
pagar.
· Dalam
hal ini kerangka teoritik lebih berperan sebagai titik berangkat dan landasan
bagi peneliti untuk menganalisis dan memahami realitas yang ditelitinya secara
alamiah.
Pengertian
Studi Kepustakaan
Segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau
sedang diteliti.
Tujuan
Studi Kepustakaan
- Menemukan suatu masalah untuk diteliti
- Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti
- Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang akan diteliti
- Mencari landasan teori yang merupakan pedoman bagi pendekatan pemecahan masalah dan pemikiran untuk perumusan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian Untuk membuat uraian teoritik dan empirik
- Memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan bidang yang akan diteliti
- Agar peneliti dapat pandai-pandai memanfaatkan informasi dari suatu makalah yang diperlukan bagi penelitiannya, terutama yang terkait dengan objek dan atau sasaran penelitiannya
- Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan
- Menelaah hasil penelitian sebelumnya diarahkan pada sebagian atau seluruh dari unsur-unsur penelitian yaitu: tujuan penelitian, metode, analisis, hasil utama dan kesimpulan
Sumber
Kepustakaan
Bahan kepustakaan dapat berupa sumber primer (primary
source) maupun sekunder (secondary source). Bahan kepustakaan yang
merupakan sumber primer adalah karangan asli yang ditulis oleh seorang yang
melihat, mengalami, atau mengerjakan sendiri. Bahan kepustakaan semacam ini
dapat berupa buku harian (autobiography), tesis, disertasi, laporan
penelitian, dan hasil wawancara. Selain itu sumber primer dapat berupa laporan
pandangan mata suatu pertandingan, statistik sensus penduduk dan lain
sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber sekunder (secondary
source) adalah tulisan tentang penelitian orang lain, tinjauan, ringkasan,
kritikan, dan tulisan-tulisan serupa mengenai hal-hal yang tidak langsung
disaksikan atau dialami sendiri oleh penulis. Bahan kepustakaan sekunder
terdapat di ensiklopedi, kamus, buku pegangan, abstrak, indeks, dan textbooks.
Menurut Sutrisno Hadi (1991) ada tiga pedoman untuk
pemilihan daftar pustaka yaitu: relevansi, kemutakhiran dan adekuasi
- Relevansi adalah keterkaitan yang erat dengan masalah penelitian.
- Kemutakhiran adalah sumber-sumber pustaka yang terbaru untuk menghindari teori-teori atau bahasan yang sudah kadaluwarsa. (Namun untuk penelitian histories, masih diperlukan sumber bacaan yang sudah "lama"). Sumber bacaan yang telah "lama" mungkin memuat teori-teori atau konsep-konsep yang sudah tidak berlaku karena kebenarannya telah dibantah oleh teori yang lebih baru atau hasil penelitian yang lebih mutakhir.
- Di samping sumber itu harus mutakhir, juga harus relevan bagi masalah yang sedang digarap. Jadi, hendaklah dipilih sumbersumber yang berkaitan langsung dengan masalah yang sedang diteliti, dan inilah yang dimaksud dengan adekuasi.